Membuat Resolusi anti Wacana

Herbandhu Sutyo Negoro
4 min readJan 2, 2021

Kita telah melewati penghujung 2020 dan memasuki awal 2021. Hingar bingar perayaan tahun baru kali ini memang tak semeriah tahun lalu. Tak ada pesta kembang api yang diadakan besar-besaran, tak ada konser gemerlap yang dihadiri artis-artis terkenal. Tak ada lagi dorongan untuk keluar merayakan malam tahun baru secara ramai-ramai. Sebagian besar dari kita mungkin di rumah saja, seraya menikmati jamuan makan malam di rumah bersama keluarga, juga sambil memikirkan apa saja yang terlewat di tahun 2021.

Tahun 2020 memang ada banyak hal yang merubah kebiasaan, keadaan, dalam setiap lini kehidupan kita. Pastinya setiap resolusi yang kita buat di penghujung akhir 2019 juga perlu disesuaikan dengan keadaan yang ada. Sebagian dari kita mungkin geram dengan hadirnya pandemi ini karena banyak dari resolusi dan target yang tidak terlaksana. Gagal study exchange, gagal ngetrip, gagal wisuda dan foto-foto bareng, dan kegagalan lainnya. Namun ada sebagian lainnya yang tetep optimistis terhadap resolusinya, meskipun banyak wacananya kadang, udah tahu kebiasaan itu baca buku banyak manfaatnya, eh tapi kan itu resolusiku bulan Juli, waktu bulan Juli, eh aku sibuk banget nih, dan lain-lain!

Dalam menentukan target dan resolusi ada beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan mempermudah teman-teman dalam mencapai target teman-teman. Salah satu metode yang terkenal adalah dengan menggunakan metode SMART yang dicetuskan oleh George T.Doran. Mari kita bedah apa itu metode SMART.

  1. Spesific

Dalam mencapai target, teman-teman memang seharusnya menentukan target tersebut dengan spesifik. Dengan target yang spesifik (tidak terlalu umum), teman-teman akan lebih mudah dalam mencapai target tersebut. Bayangkan jika teman-teman memiliki target “ menjadi orang yang berprestasi ” , apakah berprestasi menurut teman-teman dan orang lain akan sama. Belum lagi, bagaimana cara teman-teman menjadi berprestasi. Apakah dengan mengikuti kompetisi internasional, mengikuti konferensi, atau misalkan bergabung dengan kegiatan volunteering. Bahkan misal mengikuti ketiga-tiganya. Apalagi kalau misal teman-teman membuat target, menjadi orang yang lebih lagi, bisa dibayangkan betapa banyaknya pertanyaan yang muncul mengenai bagaimana caranya lebih baik. Jika teman-teman masih bingung membuat target yang spesifik itu seperti apa, dengan menggunakan metode pertanyaan 6W ini setidaknya membantu teman-teman memulai :

a. What? — Target apa yang akan ingin dicapai. Misal, setiap hari olahraga selama 20 menit. Atau, setiap bulan mengikuti 2 kompetisi menulis.

b. Who? — Kira-kira siapa yang akan terlibat. Misal dengan mempunyai target berolahraga rutin, mungkin keluarga di rumah bisa kamu ajak, atau misal dengan kompetisi menulis, kalian bisa mencari pasangan dalam mencari lomba.

c. Where — Kira-kira dimana tempat kalian bisa mencapai target tersebut. Misal, depan rumah untuk jogging, atau perpustakaan untuk mempersiapkan lomba.

d. When — Kira-kira kapan kalian akan mewujudkan target ini.

e. Why — Alasan apa yang menjadikanmu harus mempunyai target ini. Misal, tubuh yang sehat, atau dengan mengikuti kompetisi, teman-teman memiliki peluang untuk menjuarai beberapa kompetisi, dan hal itu meningkatkan peluang teman-teman untuk mendapatkan beasiswa.

f. How — Bagaimana cara mencapai target itu. Misal bangun pagi, mengikuti akun media sosial penyedia informasi lomba.

2. Measureable

Seperti yang telah dijelaskan di atas, suatu target akan lebih mudah dicapai jika hal tersebut terukur. Misal dengan memiliki target mengikuti sejumlah dua kompetisi setiap bulan, teman-teman akan lebih mudah melakukan evaluasi kira-kira apakah teman-teman sudah sejauh apa berproses. Jika masih kurang dari target, kira-kira hal apa yang membuat teman-teman tidak mencapai target. Buatlah jurnal / catatan / daily reminder agar teman-teman tetap

3. Achievable

Buatlah target yang sebisa mungkin bisa dicapai walaupun jangan membuat target yang terlalu mudah agar target tersebut dapat membuatmu mencapai hal yang lebih baik. Misal kalian adalah orang yang belum pernah mempunyai pengalaman dalam mengikuti kompetisi LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah), maka target yang mungkin bisa dipilih adalah setiap bulan mengikuti dua kompetisi dan dalam satu tahun memenangkan satu kompetisi, dua kompetisi masuk semifinal, dan dua kompetisi lolos full paper. Hal tersebut akan lebih mudah dicapai daripada teman-teman membuat target memenangkan 10 lomba dalam setahun.

4. Relevant

Dengan teman-teman memiliki target atau resolusi yang telah dipertimbangkan, pikirkan apakah kira-kira target ini memang layak diperjuangkan dan memang akan membantu kamu lebih banyak untuk mencapai cita-citamu secara general. Misalkan, apakah misal dengan mengikuti tiga organisasi akan membantumu dalam meraih cita-cita menjadi software engineer misalkan.

5. Time-Based

Suatu target memang seharusnya memiliki batas waktu untuk seseorang mencapainya. Batas waktu ini akan membuat suatu target memiliki urgensitas. Bayangkan jika teman-teman memiliki target berolahraga rutin tanpa diberi waktu, mungkin hal tersebut akan seperti kisah klasik, yaudah kan masih ada besok, dan lain-lain. Setidaknya, akan timbul rasa bersalah apabila dalam suatu kurun waktu teman-teman tidak berusaha mencapai target tersebut.

Selain dari penjabaran di atas, suatu resolusi atau target akan lebih mudah dilakukan jika orientasinya adalah bukan objektif, namun berdasarkan kebiasaan yang membentuk suatu objek tersebut. Misal, untuk menjadi sosok yang sehat, maka yang harus dilakukan adalah berolahraga rutin, mengikuti kegiatan long run, bersepeda, melakukan gym, dan hal lainnya. Hal seperti yang telah disebutkan sebelumnya lah yang kita jadikan resolusi sehingga pada akhirnya tujuan akhir kita akan tercapai dengan sendirinya dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan.

Pada akhirnya, jika hal di atas telah teman-teman lakukan, maka hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah membuat lingkungan yang supportif. Jika teman-teman kesulitan menemukannya, maka buatlah lingkungan tersebut. Semoga 2021 target teman-teman dapat tercapai!

--

--